Tuesday, July 28, 2020

Appendicografi

Appendicografi


Appendicografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada bagian apendiks dengan menggunakan sinar-x dan bantuan media kontras positif untuk menegakkan diagnosa. 
Gejala-gejala :
  • Rasa sakit di daerah epigastrum,darah periumbilicus, diseluruh abdomen atau di kuadran kanan bawah. Ini merupakan gejala-gejala pertama. Rasa sakit ini samar-samar, ringan samoai miderat, dan kadang-kadang beruapa kejang. sesudah 4 jam biasanya rasa nyeri itu sedikit demi sedikit menghilang kemudian beralih ke kuadran bawah kanan dan disini rasa nyeri ini menetap dna secara progesif bertambah hebat, dan semakin hebat apabila pasien bergerak.
  • Anoreksia, mual dan muntah yang timbul selama beberapa jam sesudahnya merupakan kelanjutan dari rasa sakit yang timbul permulaan.
  • Gejala-gejala lain adalah demam tidak tinggi dan konstipasi.
  • Bayi yang mengalami aapendisitis gelisah, mengantuk dan anoreksia.
  • Mereka yang sudah lanjut usia gejala-gejalanya tidak senyata mereka yang lebih muda
Tanda-tanda :
  • Nyeri tekan di daerah kuadran kanan bawah. Nyeri tekan mungkin ditemukan juga di daerah panggul sebelah kanan kalau appendiks terletak retrorektal. rasa nyeri pada pemeriksaan rectum dan vagina ditemukan di daerah rektum apabila terjadi apendisitis pelvis. Kalau letak apendiks itu lain dari yang lain, maka rasa nyeri mungkin terletak di tempat lain.
  • Demam (kurang dari 38°C), kekakuan otot, nyeri tekan dan nyeri lepas, nyeri alih, dan tanda-tanda psoas serta obturator positif.
  • Bayi mungkin membutuhkan sedasi. terdapat nyeri lokal. Pada mereka yang sudah lanjut usia. rasa nyeri mungkin tidak nyata, dan lebih dapat menimbulkan salah duga yang menyesatkan. Pada wanita hamil rasa nyeri terasa lebih tinggi di daerah abdomen dibandingkan dengan biasanya.
Indikasi :
  • Appendisitis akut
  • Appendisitis kronis
  • Benda asing
  • Hiperplasi folikel (Pembesaran jaringan limfoid yang dapat mengakibatkan terjadinya radang appendiks)
  • Tumor
Persiapan Alat dan Bahan :
  • Pesawat sinar-X + Fluoroscopy
  • Meja pemeriksaan denga grid
  • Kaset dan film 30x40 cm
  • Gelas dan tempat mengaduk media kontras
  • Marker
  • Gonad Shield
  • Spuit
  • Sarung tangan
  • Kateter
  • Apron
  • Barium sulfat dan air perbandingan 1:4 sampai 1:8
Persiapan pasien - per anal :
  • Tanyakan riwayat alergi terhadap iodium maupun barium.
  • Tanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan saat ini.
  • Apabila pasien wanita dalam usia produktif, tanyakan apakah pasien sedang hamil atau tidak ? (48 jam sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan makan makanan lunak tidak berserat misalkan bubur kecap)
  • 12 jam atau 24 jam sebelum pemerisaan, pasien diberikan 2/3 dulkolac untuk diminum.
  • Pagi hari pasien diberi dulcolak supositoria melalui anus atau dilavement.
  • Jangan lupa pasien disarankan agar banyak minum untuk memaksimalkan pembersihan kolon. (4 jam sebelum pemeriksaan pasien harus puasa hingga pemeriksaan berlangsung)
  • Pasien dianjurkan tidak banyak bicara dan tidak merokok untuk mengurangi udara di dalam usus.
  • Penandatanganan informed consent.
Persiapan pasien - per oral :
  • Persiapan pasien :
  • Sehari sebelum pemeriksaan pasien boleh makan seperti biasa.
  • Pukul 21.00 pasien minum BaSO4 yang telah dilarutkan dengan 1/2 gelas air putih (± 100 cc).
  • Pukul 09.00 (setelah 24 jam) pasien datang ke Klinik Radiologi untuk dilakukan pemeriksaan.
  • Diusahakan pasien tidak buang air besar pada pagi hari sampai pemeriksaan dilaksanakan.
  • Sebelum dilaksanakan pemeriksaan, pasien terlebih dahulu mengganti pakaian dan dianjurkan unt melepas perhiasan atau benda-benda yang mengandung logam disekitar abdomen.
  • Persiapan Alat/Bahan :
  • BaSO4 yang telah diserahkan kepada pasien sehari sebelum pemeriksaan.
Proyeksi Pemeriksaan :
Proyeksi AP/PA
  • Posisi Pasien : Supine atau prone
  • Posisi obyek :  
        • Atur MSP pada pertengahan meja pemeriksaan
        • Atur pertengahan kaset pada pertengahan MSP setinggi krista illiaca
        • Atur pelvis agar tidak terjadi rotasi.
  • Central Ray : Vertikal/tegak lurus terhadap kaset
  • Central Point : Pertengahan MSP setinggi krista illiaca
  • FFD : 100 cm
  • Struktur yang ditampakkan : menunjukkan seluruh kolon dengan pasien supine atau prone
  • Kriteria Evaluasi :
    • Seluruh kolon mencakup fleksura splenik dan rectum
    • Columna Vertebrae berada pada pertengahan sehingga gambaran mencakup kolon ascenden dan kolon descenden.
Proyeksi AP Oblique (RPO dan LPO)
  • Posisi Pasien : Semi supine
  • Posisi Obyek :
    • Miringkan pasien sehingga membentuk sudut 350- 450 terhadap meja pemeriksaan.
    • Atur pertengahan tubuh pasien pada pertengahan meja pemeriksaan.
    • Jika posisi RPO, silangkan tangan kiri ke kanan dan tangan kanan terlentang di samping tubuh dan jika posisi LPO, silangkan tangan kanan ke kiri dan tangan kiri terlentang di samping tubuh.
    • Berikan alat fiksasi untuk memaksilmalkan posisi pasien.
  • Central Ray : Vertikal/tegak lurus terhadap kaset
  • Central Point : Kira-kira 1-2 inchi dari lateral menuju medial setinggi krista illiaca
  • Struktur yang ditampakkan : 
    • Gambaran pengisian dari umbai cacing/appendiks secara penuh (full filling), partial filling atau non filling.

Saturday, July 25, 2020

Oesophagus Maag Duodenum (OMD)

Oesophagus Maag Duodenum (OMD)

 

Adalah pemeriksaan secara radiografi dengan menggunakan media kontras (positif dan negatif) untuk menampakkan kelainan pada lambung.

Indikasi pemeriksaan :

-          Divertikula : Penonjolan keluar dari maag yang membentuk kantung (banyak terjadi pada fundus)

-          Gastritis : radang pada dinding lambung (akut/kronik)

-          Hematemesis : perdarahan

-          Neoplasma : tumor/kanker

-          Hernia hiatal : sebagian lambung tertarik keatas diafragma karena esophagus yang pendek/melemahnya otot diafragma

-          Stenosis pylorus : penutupan atau penyempitan dari lumen pylorus

-          Ulcer/ulcus/tukak : erosi/luka terbuka pada permukaan selaput lender lambung (rokok, bakteri, dll)

Kontra Indikasi :

-          Persangkaan perforasi tidak boleh menggunakan BaSO4

-          Obstruksi usus besar

 

Anatomi

 

Stomach (Maag=Gaster=Lambung)


Terdiri dari 4 bagian besar yaitu : cardiac, fundus, body atau corpus dan pylorus.



Persiapan alat dan bahan :

Innalillahi bapak

  Rabu siang tgl 18 oktober  Bapak sudah nampak lemas trnyata benar bapak lagi sakit  Sorenya bapak ke kamar minta obat tpi saya abaikan krn...