Tuesday, August 25, 2020

Penyimpanan Film Radiografi

 Penyimpanan Film Radiografi

Tujuan 

Penyimpanan film yang belum dieksposi bertujuan untuk melindungi film dari faktor-faktor yang dapat merugikan.

Faktor-faktor yang merugikan :

1. Kelembaban relatif yang tinggi

  • lembar dan rol film dijual dengan pembungkus berupa kertas perak yang disegel atau polythene
  • material film dikemas di bawah kondisi-kondisi yang dikendalikan kelembaban relatif (30-60%)
  • suhu dan kelembaban yang sedang lebih baik dibanding suhu rendah dan kelembaban relatif tinggi
  • contoh : penyimpanan pada 160 C dan kelembaban relatif 40% lebih baik daripada penyimpanan pada 40 C dan kelembaban relatif 80 %.
2. Suhu penyimpanan film yang tinggi
  • menyediakan tempat penyimpanan film maksimum sekitar 1,5 bulan
  • penyimpanan film pada temperatur di atas 210 C tidak boleh lebih dari 4 minggu, hal ini akan menyebabkan adanya perubahan yang jelas pada kecepatan, kontras dan fog level.
  • penyimpanan film harus dingin, kering dan dengan ventilasi yang baik setiap waktu.
  • ruang penyimpanan harus tidak terdapat arus listrik atau saluran pipa air panas dan tidak boleh bersebelahan dengan ruang boiler.
  • dalam bangunan atap tunggal penyimpanan film harus dibatasi dari efek pemanasan cahaya matahari.
  • suhu maksimum yang direkomendasikan untuk penyimpanan film yang belum terekspose dan terbuka adalah 210 C dengan periode waktu selama 3 bulan.
  • suhu penyimpanan kurang 210 C dapat diterima dengan baik.
  • pada kondisi kering suhu penyimpanan yang direkomendasikan untuk penyimpanan film yang belum terekspose dan terbuka adalah 15-270 C.
3. Bahan Radioaktif dan X-Ray
  • pengujian harus dilakukan dengan menggunakan radiasi untuk memonitoring film yang berdekatan pada dinding dengan lokasi yang berbeda selama waktu penyimpanan.
  • pencegahan yang mungkin untuk penetrasi dinding oleh radiasi adalah :
    • melapisi dinding dengan ketebalan sesuai dengan barium plaster atau Pb.
    • menggunakan lokasi yang berbeda untuk penyimpanan film.
4. Gas yang berbahaya
  • mengakibatkan fog pada film tetapi hal itu jarang terjadi
  • gas tersebut adalah formal dehyde, hydrogen, sulphide, amonia dan mungkin beberapa pelarut dan pembersih.
5. Kerusakan fisik
  • kerusakan film terutama terjadi karena tekanan dan smeua kotak film yang disimpan diatur secara vertikal
  • peletakan box film diawali pada ukuran yang besar dilanjutkan ke ukuran yang lebih kecil.
  • ukuran tinggi meja penyimpanan 30-160 cm dari lantai, untuk mengurangi resiko jatuhnya box film.
Penyimpanan Film yang belum terekspose di Kamar Gelap
  • film yang belum terekspos harus disimpan pada kontainer yang aman dari pengaruh cahaya lampu pengaman dan lampu penerangan umum.
  • film disusun dalam hopper dengan ukuran yang sama dan jumlah minimum masing-masing film yang disimpan sehingga film mudah diambil.
Perlengkapan penyimpanan film 
    1. hopper
  • kotak penyimpan film yang berada di bawah bangku pemuatan (loading bench)
  • memiliki 4 bagian untuk menyimpan film dengna berbagai ukuran 35x43 cm s/d 15x40 cm
  • hopper juga dilengkapi dengan pengaman sistem kunci cahaya (light tight)

2. Safety Store Box Film (SSBF)
  • alat pengaman pada penyimpan film yang praktis dan dilengkapi dengan rangkaian elektronik sebagai sistem pengaman yang berfungsi untuk membantu meringankan kerja dan efisiensi kerja.
  • keuntungan :
    • efisiensi kerja -> film teratur rapi, hanya ada satu tombol otomatis
    • keselamatan film sinar-x -> inst. lampu tidak dapat menyala bila SSBF tidak tertutup rapat.
  • bila proses di kG lampu penerangan akan padam diganti dengan lampu merah
3. Film Dispenser
  • merupakan salah satu bagian dari sistem day light (sistem bongkar muat film tanpa kamar gelap)
  • film dispenser terdiri dari dua bagian yaitu :
    • bagian atas sebagai tempat penyimpan film. dapat menampung 100 lembar film dan pembebasan filmnya setiap kali satu lembar dalam mengisi kaset day light.
    • bagian bawah merupakan bagian pemuatan film ke dalam kaset.
4. Kotak Film
  • film dari pabrik disimpan dan didistribusikan dalam bentuk kemasan kotak film yang disegel.
  • film dalam kotak kelembabannya terkontrol antara 30% - 65% dan tidak dipengaruhi oleh kelembaban relatif di luar kemasan selama segel belum dibuka, akan tetapi suhunya masih ditentukan oleh suhu dari luar kotak kemasan.

Teknik Penyimpanan Film

Ruang penyimpanan

1. Temperatur ruangan ± 130 C

    a. (100 C - 180 C)

    b. (180 C - 210 C)

2. Bebas sinar-x/ sinar radioaktif

    tidak lebih dari 10 µR/jam. Level maksim  um 15 µR/jam

3. Tidak lembab

    kelembaban maximum 50%

    Cara : 

  • ruangan berventilasi baik
  • tidak dilewati pipa pemanas
  • tidak dilewati pipa air (kemungkinan bila ada kerusakan pipa/bocor)


Penyimpanan film

  • tersedia rak penyimpanan
  • ruangan menggunakan safelight
  • ruangan bebas bahan kimia
        film harus diamankan dari bahan-bahan kimia yang berbau tajam ( misalnya : formaldehyde, ammonia, hydrogen sulfida, atau bahan cat, pelarut dan bahan pembersih) terutama untuk film yang sudah di buka (unsealed film packages).

Diatur berjajar vertikal :
terhindar tekanan mekanin (pressure marks), emulsi rusak tersusun menurut urutan "expire date" / umur film penyimpanan di kamar gelap sesuai kebutuhan, misal perminggu.

Tempat penyimpanan film di Rumah Sakit :
1. Gudang RS
2. Gudang di Instalasi Radiologi
3. Kamar Gelap
4. Kamar Pemotretan (Film dalam kaset)

Tempat penyimpanan film di Gudang :
1. Dingin dan kering
2. Tersimpan menurut exp. date
3. Suhu 200 C
4. Sirkulasi udara

Teknik penyimpanan film di kamar gelap :
1. dibuka saat keadaan gelap
2. disimpan tegak
3. box film harus selalu dalam keadaan tertutup
4. simpan di meja kering

Teknik penyimpanan flm di kamar pemeriksaan 
1. disimpan di dalam kaset
2. jauh dari sumber radiasi
3. harus terpisah, kaset yang sudah di expose dengan yang belum

Umur Film dan Kadaluarsa
Umur film :
  • jangka waktu tertentu
  • film dijmain kualitasnya
  • direkomendasikan pabrik (sejak dikeluarkan pabrik sampai dengan tanggal jatuh tempo yang tertera dalam box film)
  • tanggal kadaluarsa (expire date)
        tanggal jatuh tempo sebagai batas akhir film harus digunakan. bila film setelah batas expire date digunakan, maka akan berakibat :
    • basic fog level meninggi
    • kepekaan menurun
    • kontras menurun

Kerusakan film akibat faktor penyimpanan yang kurang baik
  • kabut (agefog) meningkat
        penghitaman karena radiasi yang tidak dikehendaki. kerusakan karena tekanan mekanik (pressure marks). contoh pressure marks :


Ciri Penyimpanan Film yang baik :
  1. kualitas film terjamin
  2. film yang dibutuhkan ada setiap saat
  3. ada informasi keperluan film untuk masa yang akan datang
  4. tidak ada film yang rusak akibat penyimpanan
  5. tidak ada film yang "expire date" nya terlampaui.
Tingginya fog pada penyimpanan film yang tidak baik dapat berakibat pada jeleknya gambar hasil. kesalahan ini dapat diperbaiki :
1. safelight (lampu remang) harus diperiksa untuk mengetahui :
    a. apakah daya bola lampu yang dipasang sudah benar
    b. jangan memasang lampu remang dengan jarak yang berimpit, agar tidak terjadi pertumbukan cahaya
    c. pilihlah jenis dan warna filter cahaya yang tepat terhadap jenis film, jangan sampai pada tabung lampu remang terdapat kebocoran cahaya agar tidak menimbulkan fog (biasanya terjadi pada lubang keluar kabel lampu remang)

Perencanaan untuk kebutuhan yang akan datang 
Metode konsumsi
perencanaan yang dilakukan berdasarkan penggunaan film yang digunakan periode yang lalu.
Langkah-langkah :
Tahap 1:
pastikan beberapa kondisi berikut :
  • apakah supply film periode yang lalu cukup lancar
  • apakah data stock, distribusi dan penggunaan film cukup lengkap dan akurat
  • apakah ada kerusakan akibat penyimpanan/pemakaian
  • apakah ada film kadaluarsa

Manajemen Persediaan Film
Monitoring dan supervisi


Perencanaan untuk kebutuhan yang akan datang
Tahap II :
Lakukan estimasi yang akan datang :
  • jumlah yang lalu (jenis pemotretan, ukuran)
  • jumlah yang akan datang :
    • cakupan
    • kecenderungan
    • penambahan fasilitas pemotretan
Tahap III :
  • perhitungan kuantifikasi
  • tentukan periode konsumsi
  • hitung pemakaian periode yang lalu
  • koreksi no 2 terhadap kerusakan 
  • koreksi no 3 terhadap stok
  • lakukan penyesuaian terhadap no 1 dan 2
  • hitung jumlah kebutuhan yang akan datang.

No comments:

Post a Comment

Innalillahi bapak

  Rabu siang tgl 18 oktober  Bapak sudah nampak lemas trnyata benar bapak lagi sakit  Sorenya bapak ke kamar minta obat tpi saya abaikan krn...