Tuesday, August 11, 2020

Teknik Radiografi Knee Joint

 Knee Joint

Anatomi 




Proyeksi Antero Posterior (AP)
  • Posisi pasien : pasien diatur dalam posisi supine, dan atur tubuh sehingga pelvis tidak mengalami rotasi
  • Posisi obyek : letakkan kaset berada di bawah knee pasien, sedikit fleksikan sendi, tempatkan apex patella, dan luruskan knee pasien, atur 1/2 inchi (1,3 cm) bawah apex patella di pertengahan kaset. ini akan menempatkan ruang sendi di pertengahan kaset.
      • atur kaki pasien dengan meletakkan femoral epicondylus parallel terhadap kaset agar true AP. patella sedikit menempel ke sisi medial. jika knee tidak bisa full ekstensi, membengkokkan kaset mungkin diperlukan.
      • ginad shield
  • CR : diarahkan pad atitik 1/2 inchi (1,3 cm) inferior apex patella
  • Kriteria radiograf : struktur yang terlihat distal femur dan proksimal tibia dan fibula terlihat
        • ruang femorotibial joint terbuka, dengan articular facets tibia terlihat di akhir dengan visualisasi area permukaan yang minimalis
        • tidak ada rotasi dibuktikan dengan tibia condyles dan ruang sendinya simetris
        • kira-kira setengah dari pertengahan caput fibula superposisi dengan tibia
        • intercondylar eminence terlihat di pertengahan intercondylar fossa
        • eksposi yang optimal akan menampakkan garis tepi patella pada distal femur, dan caput fibula dan leher fibula tidak terlihat overeksposi.

Proyeksi Posterior Anterior (PA)
  • Posisi pasien : atur pasien prone dengan jari kaki diistirahatkan diatas meja pemeriksan, atau letakkan sandbag dibawah ankle untuk fiksasi.
  • Posisi obyek : letakkan 1.2 inchi (1,3 cm) bawah apex patella pada pertengahan kaset, dan atur kaki pasien sehingga femoral epicondylus parallel dengan permukaan atas meja pemeriksaan
  • CR : diarahkan dengan sudut 50 caudad keluar dari titil 1/2 inchi (1,3 cm) inferior apex patella. karena tibia dan fibula sedikit condong, central ray akan parallel dengan tibi plateu.
  • Kriteria radiograf : struktur yang ditunjukkan knee joint dan patella terlihat dengan detail patella yang optimal karena penurunan Object Image Distance (OID) jika dibuat dengan proyeksi Posteo Anterior (PA)
  • Posisi pasien : tidak ada rotasi ditandai dengan condylus tampak simetris
      • patella berada di pertengahan femur dengan anterior knee sedikit rotasi internal
      • pertengahan dan penyudutan benar jika knee joint terbuka dan patella berada di pertengahan bidang kolimasi
      • eksposi optimal tanpa pergerakan akan memperlihatkan soft tissue di area sendi dan juga terlihat jelas ketajaman trabekula tulang dan garis tepi patella yang terlihat pada distal femur
Proyeksi Lateral (mediolateral)
  • Posisi pasien : atur pasien untuk memutar badan ke sisi yang sakit. pastikan bahwa pelvis tidak mengalami rotasi
      • untuk proyeksi lateral standar, atur pasien untuk meletakkan knee di depan dan luruskan knee yang tidak diperiksa di belakangnya. knee yang lain dapat ditempatkan di depan knee yang sakit untuk fiksasi.
  • Posisi obyek : memfleksikan 20hingga 300 biasanya lebih digunakan karena posisi ini merelaksasi otot dan menunjukkan volume maksimal dari rongga sendi
      • untuk mencegah celah fragmen dalam fraktur patella baru atau belum sembuh, knee tidak harus difleksikan lebih dari 100.
      • letakka fiksasi dibawah ankle
      • pegang epicondilus dan tambahkan fiksasi sehingga dapat tegak lurus dengan kaset (condylus superposisi). patella akan tegak lurus dengan kaset.
  • CR : diarahkan menuju knee joint 1 inchi (2,5 cm) distal ke medial epicondylus pada sudut 50 hingga 70 cephalad.
      • sedikit penyudutan cebtral ray akan mencegah ruang sendi menjadi tidak jelas karena magnifikasi gambar dari medial femoral condyles. sebagai tambahan, pada posisi lateral recumbent, medial condyles akan sedikit ke inferior terhadap lateral condyles.
  • Kriteria radiograf : struktur yang terlihat distal femur, proksimal tibia dan fibula, dan patella terlihat dalam posisi lateral
      • femoropatellar dan knee joint terbuka
      • overrotasi atau underrotasi dapat dilihat dengan identifikasi adductor tubercle pada medial condyle, jika memungkinkan dan superposisi caput fibula dengan tibia. (oberrotasi, sedikit superposisi caput fibula, underrotasi, lebih superposisi)
      • true lateral knee tanpa rotasi tampak dengan posterior border dari femoral condyles superposisi.
      • true lateral knee tanpa rotasi tampak dengan posterior border dari femoral condyles seuperposisi
      • patella tampak dengan ruang femoropatellar joint membuka
      • sudut CR 50 hingga 10cephalad dihasilkan dalam superposisi langsung distal border condyles.
      • knee joint berada di pertengahn lapangan kolimasi. meminimalkan kolimasi. terlihat soft tissue
      • eksposi yang optimal tanpa pergerakan akan menampkkan detail soft tissue, termasuk lapisan lemak anterior knee joint dan trabecula yang tajam.
Proyeksi Anterior Posterior Oblique (AP Oblique)
  • Rotasi ke arah lateral
  • Posisi pasien : atur pasien supine diatas meja pemeriksaan dan beri fkssi pada ankle joint
  • Posisi obyek : jika diperlukan, angkat hip joint pada sisi yang tidak sakit untuk merotasikan bagian yang sakit.
      • beri fiksasi pada hip yang diangkat dna knee pada bagian yang tidak sakit
      • 1/2 inchi (1,3 cm) bawah apex patella berada dipertengahan kaset
      • rotasikan eksternal bagian yang sakit sebesar 450.
  • CR : diarahkan pada 1/2 inchi (1,3 cm) inferior apex patella. sudutnya bervariasi, tergantung pengukuran antara ASIS dan meja pemeriksaan, kurus : 30 hingga 50 caudad, sedang : 00 , gemuk : 30 hingga 50 cephalad.
Kriteria radiograf : struktur yang terlihat distal femur dan proksimal tibia dan fibula superposisi dengan femoral condylus lateral.
      • medial condylus femur dan tibia ditunjukkan dengan baik, medial dan lateral ruang sendi tampak tidak sma
      • obyek dalam posisi oblique ditunjukkan dengan proksimal fibula superposisi dengan proksimal dengan proksimal tibia, medial condyles femur dan tibia terlihat pada hasil radiograf.
      • kira-kira setengah patella bebas superposisi dengan femur.
      • eksposi yang optimal tanpa pergerakan terlihat dengan tampaknya soft tissue di area knee joint, dan trabekula tulang terlihat jelas dan tajam. mengindikasikan tidk ada pergerakan.
      • teknik harus cukup untuk menunjukkan caput dan leher fibula superimposisi dengan tibia.

Proyekasi Antero Posterior Oblique (Ap Oblique)
Rotasi ke arah medial
  • Posisi pasien : pasien supine diatas meja pemeriksaan, beri fiksasi pada ankle joint
  • Posisi obyek : rotasikan bagian yang sakit ke arah medial dan angkat sedikit hip di bagian yang sakit untuk rotasi sebesar 450.
      • letakkan fiksasi dibawah hip, jika dibutuhkan.
  • CR : diarahkan pada 1.2 inchi (1,3 cm) inferior apex patella. sudutnya bervariasi, tergantung pengukuran antara ASIS dan meja pemeriksaan, seperti kurus : 30 hingga 50 caudad, sedang : 00 , gemuk : 30 hingga 50 cephalad.

  • Kriteria radiograf : struktur yang terlihat distal femur dan proksimal tibia dan fibula superposisi dengan femoral condylus medial.
        • lateral condylus femur dan tibia ditunjukkan dengan baik, dan medial dan lateral ruang sendi tampak tidak sama
        • obyek dalam posisi oblique ditunujjan dengan proksimal persendian tibiofibular terbuka dengan lateral condylus femur dan tibia terlihat pada hasil.
        • caput dan leher fibula tidak superposisi dan kira-kira setengah patella bebas superposisi dengan femur
        • eksposi yang optimal tanpa pergerakan terlihat dengan tampaknya soft tissur di area knee joint, dan trabekula tulang terlihat jelas dan tajam. caput dan leher fibula tidak overekspose.
 d

Proyeksi Antero Posterior (AP) Weight Bearing
Berdiri
  • Posisi pasien : tempatkan pasien dalam posisi tegak dengan bagian belakang menempel grid vertikal.
  • Posisi obyek : atur posisi knee pasien di pertengahan kaset
      • letakkan jari-jari kaki lurus didepan, dengan kaki diberi sedikit jarak untuk keseimbangan.
      • minta pasien untuk berdiri lurus dengan knee full ekstensi dan lebar sama besar pada kaki. 
      • 1/2 inchi (1,3 cm) bawah permukaan patella terletak di pertengahan kaset
  • CR : horizontal dan tegak lurus dengan pertengahan kaset, memasuki titik 1/2 inchi (1,3 cm) bawah apex patella.
  • Kriteria radiograf : tampak distal femur, proksimal tibia, dan fibula dan ruang femurotibial joint terlihat bilateral.
        • tidak ada rotasi antara kedua knee terlihat dari femoral dan tibial condyles simetris.
        • sedikit bagian proksimal fibula superposisi dengan tibia
        • lapangan kolimasi harus berada di tengah ruang knee joint dan sedikit femur untuk menentukan poros panjang dari tulang panjang untuk ketetapan penjajaran.
        • eksposi yang optimal harus menampakkan garis tepi patella pada femur.
        • soft tissue terlihat, tamapk trabekula tulang yang tajam, mengindikasikan tidak ada pergerakan.

Proyeksi Postero Anterior Weight Bearing (Rosenberg method)
Berdiri Fleksi
  • Posisi pasien : pasien berdiri dengan aspek anterior knee berada di pertengahan grid vertikal
  • Posisi obyek : untuk proyeksi PA, pasien beridir dengan kedua knee menempel di grid vertikal
      • pertengahan kaset berada pada 1/2 inchi (1,3 cm) bawah apicies patella
      • pasien menggenggam tepi grid dan knee difleksikan untuk menempatkan femur pada sudut 450.
  • CR : horizontal dan tegak lurus terhadap pertengahan kaset. CR tegak lurus dengan tibial dan fibula. biasanya juga menggunakan sudut 100 caudal.


  • Kriteria radiograf : struktur yang ditunjukkan distal femur, proksimal tibia dan fibula, ruang femorotibial joint dan intercondylar fossa terlihat bilateral atau unilateral.
      • tidak ada rotasi kedua knee terlihat jelas dengan femoral dan tibial condyles simetris
      • intercondylar fossa terbuka
      •  ruang knee joint tampak terbuka jika sudut CR benar dan tibia difleksikan 450.
      • ekspsosi yang optimal memperlihatkan intercondylar fossa dan proksimal tibia dengan ruang sendi yang membuka
      • trabekula tulang tampak jelas dan tajam, mengindikasikan tidak ada pergerakan.

Proyeksi Postero Anterior Oblique (Proyeksi PA Oblique)
Rotasi Medial
  • Posisi pasien : pasien prone diatas meja pemeriksaan
  • Posisi obyek : kaki dirotasikan ke arah medial, angkat hip pada bagian yang tidak sakit agar obyek membentuk sudut 450 medial.
  • letakkan fiksasi dibawah hip, jika diperlukan.
  • CR : tegak lurus terhadap knee joint pada 1/2 inchi (1,3 cm) bawah apex patella



  • Kriteria radiograf : struktur yang ditunjukkan dari rotasi femoral condyles medial, patella, tibial condyles, tiniofibular joint proksimal, dan caput fibula.
        • tibia dan fibula terpisah pada persambungan bagian proksimal
        • posterior tibia
        • lateral condyles dari femur dan tibia
        • kedau tibial plateu
        • knee joint terbuka
        • tepi patella terproyeksi sedikit melebihi sisi medial femoral condyle
        • soft tissue di area knee joint
        • detail tulang pada distal femur dan proksimal tibia
Proyeksi Postero Anterior Oblique 
Rotasi Lateral
  • Posisi pasien : pasien prone diatas meja pemeriksaan
  • Posisi obyek : angkat hip joint pada bagian yang sakit, dan rotasikan jari kaki dan knee ke arah lateral agar membentuk sudut sebesar 450.
      • beri fiksasi pada hip
      • holmblad merekomendasikan knee difleksikan sebesar 100.
  • CR : tegak lurus terhadap knee joint pada 1/2 inchi (1,3 cm) bawah apex patella.
  • Kriteria radiograf : struktur yang ditunjukkan rotasi lateral femoral condyles, patella, tibial condyles, dan caput fibula
        • medial femoral dan tibial condyles
        • tibial plateau
        • knee joint terbuka
        • fibula superposisi diatas bagian lateral tibia
        • tepi patella terproyeksi sedikit melebihi femoral condyles lateral
        • soft tissue di daerah knee joint
        • detail tulang pada distal femur dan proksimal tibia














No comments:

Post a Comment

Innalillahi bapak

  Rabu siang tgl 18 oktober  Bapak sudah nampak lemas trnyata benar bapak lagi sakit  Sorenya bapak ke kamar minta obat tpi saya abaikan krn...