Tuesday, August 11, 2020

Teknik Radiografi Sinus Paranasal

Sinus Paranasal

Anatomi 

  • Saat lahir : hanya sinus maxillaris yang terbentuk sempurna
  • Sinus frontalis dan sphenoidalis mulai berkembang pada usia 6-7 th
  • Sinus ethmoidalis berkembang paling akhir, kira-kira bersamaan dengan cellulae mastoidea (mastoid air cells)
  • Semua SPN akan terbentuk sempurna pada akhir usia remaja.
Patologi : Sinusitis, osteomalitis, dan sinus polip.

Proyeksi Lateral
  • Posisi pasien : atur pasien posisi berdiri
  • Posisi obyek : letakkan lateral kepala yang sakit dekat dengan kaset
      • atur kepala hingga benar-benar pada posisi lateral (MSP sejajar kaset)
      • IPL tegak lurus kaset
      • atur dagu hingga IOML tegak lurus terhadap samping depan kaset
  • CR : horizontal tegak lurus terhadap kaset
  • CP : diatara outer canthus dan EAM
  • FFD : 100 cm
  • Pasien tahan nafas selama eksposi berlangsung
  • Kriteria radiograf : tampak sinus maksillaris, sinus spenoid, sinus frontalis dan sinus ethmoid tampak secara lateral.











Proyeksi PA (Cadwell Method)
  • Posisi pasien : atur pasien dalam keadaan erect.
  • Posisi obyek : letakkan hidung dan dahi pasien menempel pada kaset, atau ekstensikan kepala hingga OML membentuk sudut 15 derajat dari kaset.
  • CR : horizontal, sejajar dengan kaset
  • CP : keluar nasion
  • Pasien tahan nafas selama pemeriksaan berlangsung
  • Kriteria radiograf : tampak sinus frontal diatas sutura frontonasal, cairan anterior etmoid tergambarkan secara lateral terhadap tulang nasal langsung dibawah sinus frontal.





















Proyeksi Parietoacanthial ( Waters method close mouth )
  • Posisi pasien : atur pasien dalam posisi erect
  • Posisi obyek : ekstensikan leher, letakkan dagu dan hidung pada permukaan kaset
      • atur kepala hingga MML (mento meatal line) tegak lurus kaset, sehingga OML akan membentuk sudut 37 derajat dari kaset.
  • CR : horizontal tegak lurus terhadap kaset
  • CP : keluar acanthion
  • FFD : 100 cm
  • Kriteria radiograf : sinus maksillaris tampak tidak superposisi dengan prosessus alveolar dan petrous ridges. Inferior orbital rim tampak sinus frontal tampak obliq.




Proyeksi parietoacanthial (waters method open mouth)
  • Posisi pasien : pasien erect dan membuka mulut
  • Posisi obyek : eksteksikan leher, istirahkatkan leher seingga OML membentuk sudut 37 derajat terhadap kaset (MMl akan tegak lurus dengan mulut yang terbuka)
  • CR : horizontal terhadap kaset
  • CP : pada pertengahan kaset keluar menuju acanthion
  • FFD : 100 cm
  • Pasien tahan nafas selama pemeriksaan berlangsung
  • Kriteria radiograf : sinus maksillaris tampak tidak superposisi dengan prosessus alveolar dan petrous ridges, inferior orbital rim tampak, sinus frontal tampak obliq dan tampak sinus spenoid dengan membuka mulut.

Proyeksi Submentovertex (SMV)
  • Posisi pasien : atur pasien dalam keadaan erect (berdiri), jika memungkinkan untuk menampakkan batas ketinggian cairan.
  • Posisi obyek : MSP tegak lurus kaset
      • tengadahkan dagu, hyperextensikan leher jika memungkinkan hingga IOML parallel kaset
  • CR : arah sinar tegak lurus IOML
  • CP : titik bidik jatuh di pertengahan sudut mandibular 
  • FFD : 100 cm
  • Pasien tahan nafas selama eksposi berlangsung
  • Kriteria radiograf : tampak sinus sphenoid, ethmoid, maksillaris dan fossa nasal.

No comments:

Post a Comment

Belvi 20 bulan

 Cepat sekali anak saya usia 20 bulan Belvi pagi kemarin tiba2 muntah air Lemes padahal belum sarapan  Agak rewel emng habis mandi itu Trnya...