Ankle Joint
Anatomi
Patologi :
- Frakture
- Benda asing
- Lesion pada tulang
- dislokasi
Proyeksi AP
- Posisi pasien : pasien diminta untuk supine diatas meja pemeriksaan. untuk pemeriksaan ankle joint ini tidak disarankan diambil posisi pasien erect. hal ini dikarenakan klinis-klinis yang membawa seseorang di foto ankle joint nya biasanya adalah kasus cidera pada ankle joint yang menyebabkan fraktur, dislokasi maupun ruptur pada ligamen jadi posisi pasien yang erect dikhawatirkan akan menambah rasa sakit pada pasien.
- Posisi obyek : bagian pertengahan ankle diposisikan pada pertengahan kaset dengan jari-jari kaki menghadap ke atas. untuk proyeksi AP ini, kaki tidak dirotasikan kemana pun, jadi minta pasien untuk menahan posisi jari-jari kaki menghadap ke atas ini selama pemeriksaan berlangsung.
- FFD : 100 cm
- CR : vertikal tegak lurus terhadap kaset
- CP : pada pertengahan dari kedua malleolus (medial dan lateral malleolus). malleolus adalah bagian yang terasa menonjol pada bagian samping dari ankle joint. medial malleolus merupakan tonjolan yang bisa terasa pada sisi bagian dalam ankle joint yang merupakan milik dari os. tibia sedangkan lateral malleolus merupakan tonjolan yang bisa terasa pada sisi bagian luar ankle joint yang merupakan milik dari os. fibula
- Kriteria gambaran : tampak ankle joint pada proyeksi AP, tanpa mengalami rotasi
- tampak kira-kira 1/3 distal dari os. tibia dan fibula
- tampak os tibia bagian lateral overlap dengan os fibula
- tampak lateral dan medial melleolus
Proyeksi Lateral
- Posisi pasien : supine atau duduk
- Posisi obyek : tungkai kaki dari ankle joint yang akan diperiksa dirotasikan lateral sesuai dengan bagian mana yang terasa sakit. jika bagian medial yang sakit, maka rotasikan kaki sehingga bagian medial menempel pada kaset, begitu sebaliknya. bagian tungkai kaki yang tidak diperiksa, difleksikan sehingga menjauhi ankle joint yanag akan diperiksa. kedua lengan tangan menempel pada meja pemeriksaan. ini semua dimaksutkan agar pasien merasa nyaman dengna posisi ini.
- CR : vertikal tegak lurus terhadap kaset. pada proyeksi mediolateral (sinar lebih dulu mengenai sisi medial) maka CP pada medial malleolus, kemudian pada proyeksi lateromedial (sinar lebih dulu mengenai sisi lateral)
- CP : pada lateral malloelus
- FFD : 100 cm
Kriteria gambaran :
- tampak gambaran dari ankle joint proyeksi lateral
- tampak os tibia dan fibula overlap pada bagian distalnya
- tampak calcaneus pada proyeksi lateral
- tampak space antara talus dengan tibia dan fibula (talo-tibiafibular joint)
Proyeksi Mortise View
- Posisi pasien : sama seperti proyeksi AP, pasien pada proyeksi mortise view diminta untuk supine di atas meja pemeriksaan.
- Posisi obyek : bagian pertengahan ankle diposisikan pada pertengahan kaset kemudian kaki dirotasikan ke arah dalam (endorotasi) sebesar 150 . Hal ini dimasksudkan supaya ketinggian lateral malleolus sejajar dengan medial malleolus (dalam keadaan kaki lurus tanpa rotasi, lateral malleolus lebih rendah dibandingkan dengan medial malleous), sehingga nantinya akan memperlihatkan dengan jelas kedua space persendian baik lateral maupun medial.
- CR : vertikal tegak lurus terhadap kaset
- CP : pada pertengahan kedua malleolus.
- Kriteria gambaran : tampak kedua space persendian baik lateral maupun medial jelas terlihat, tanpa mengalami overlap terutama pada lateral malleolus
- tampak 1/3 distal dari os tibis dan os fibula
- tampak ossa tarsalia mengalami overlap satu sama lain, karena posisi oblique akibat endorotasi.
Perbandingan foto ankle joint proyeksi AP dengan Mortise View
No comments:
Post a Comment