Sunday, August 9, 2020

Teknik Radiografi Thorax

 Thorax 

Rangka dada (thorax) tersusun dari tulang padat dan tulang rawan.

bagian belakang, thorax dibentuk oleh kedua belas vertebrae thorakalis, di depan dibentuk oleh sternum, dibagian atas oleh clavicula, bagian bawah oleh diafragma, dan disamping kiri dan kanan dibentuk oleh kedua belas pasang iga yang melingkari badan mulai dari belakang dari tulang belakang sampai ke sternum di depan.

Costae (tulang iga) termasuk tulang pipih dari posterior ke anterior yang punya ketebalan berbeda. berfungsi untuk melindungi organ dalam yang terdiri dari paru-paru, jantung, dan organ-organ pencernaan.

costae terletak pada 2 rongga :

    • rongga thorax : 1-8
    • rongga abdomen : 9-12
  • jumlah costae (12) : 
    • 7 pasang rusuk sejati, bagian posterior bersendi dengan vert. thoracal dan bagian anterior bersendi dengan sternum
    • 3 pasang rusuk palsu, bagian posterior bersendi dengan vert. thoracal dan bagian anterior bersendi dengan kartilago
    • 2 pasang rusuk melayang, bagian posterior bersendi dengan vert. thoracal dan bagian anterior tidak bersendi dengan apapun
  • panjang, melengkung, tulang pipih yang mempunyai pinggir atas yang membulat, halus dan pinggir bawah yang tajam
Proyeksi AP
  • Posisi pasien : erect : costae diatas diafragma
      • supine : costae dibawah diafragma
  • Posisi obyek : atur MSP pada pertengahan meja pemeriksaan
      • rotasikan shoulder ke anterior
      • angkat dagu pasien untuk mencegah superposisi dari costae atas
      • tidak ada rotasi thorax dengan pelvis
  • FFD : 100 cm
  • untuk costae diatas diafragma :
    • CR : tegak lurus kaset
    • CP : pada vert. thoracal 7 (8 atau 10 cm) dibawah jogular notch
    • batas atas kaset : 4 cm diatas shoulder
    • eksposi : inspirasi penuh dan tahan nafas
    • kriteria radiograf : tampak costae  1-9 atau 1-10
  • costae 1-10 bagian posterior
  • untuk costae dibawah diafragma
    • CR : vertikal tegak lurus kaset
    • CP : pertengahan antara xyphoideus dan costae bag bawah
    • batas bawah kaset pada krista illiaka
    • eksposi : ekspirasi dan tahan nafas
    • kriteria radiograf : tampak costae 8-12
    • costae 8-12 bagian posterior
Proyeksi PA 
  • Posisi pasien : berdiri atau prone
  • Posis obyek : letakkan MSP pada pertengahan meja pemeriksaan
      • rotasikan shoulder ke arah anterior
      • tidak ada rotasi dari thorax/pelvis
  • CR : vertikal tegak luruskaset
  • CP : setinggi vert thoracal 7
  • FFD : 100-180 cm
  • eksposi : inspirasi dan tahan nafas
  • costae 1-10 dengan bagian posterior diatas diafragma
  • costae 1-7 dengan bagian anterior diatas diafragma
Proyeksi Lateral
  • Posisi pasien : erect
  • Posisi obyek : kedua lengan dilipat di atas kepala
    • FFD : 150 cm
    • CR : horizontal tegak lurus kaset
    • CP : kira-kira 1 inchi ke depan dari MCL setinggi CV Thoracal VI
    • eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah inspirasi penuh
    Kriteria radiograf :
    • tampak gambaran thorax proyeksi lateral
    • bagian anterior mencakup gambaran sternum
    • bagian posterior mencakup CV thoracalis
    • batas atas apex paru
    • batas bawah sinus costofrenikus dan paru posterior
    • gambaran iga kiri dan kanan superposisi
    • gambaran bahu tidak menutupi apex paru

    Proyeksi AP/PA oblique
    • Posisi pasien : erect atau supine
    • Posisi obyek : rotasikan pasien obliq 45ke arah anterior posterior sisi yang diperiksa 
        • angkat lengan pasien keatas kepala dan lengan lainnya ekstensikan ke belakang thorax
        • letakkan pada pertengahan T. belakang dan lat thorax
    • CR : horizontal tegak lurus diantara lateral costae dan T. belakang
    • CP : pada Thoracal 7 (8-10 cm dibawah jogular notch)
    • FFD : 100 cm
    • eksposi : inspirasi dan tahan nafas

    • kriteria radiograf :
      • tampak costae 1-9 diatas diafragma
      • tampak costae 8-12 dibawah diafragma
      • bagian axilla costae bawah yang diperiksa tidak superposisi
      • obliq dapat memperlihatkan costae bagian axilla berada jauh dari vertebrae
    Posisi Pemeriksaan Thorax :
    1. PA -> kaset di depan dada, siku ditarik ke depan supaya scapula tidak menutupi parenkim paru.
    2. AP -> dilakukan pada anak-anak atau pada pasien tidak kooperatif. scapula menutupi parenkim paru, jantung lebih besar.
    3. Lateral dex sin -> buat semua lateral kiri kecuali semua tanda dan gejala berada di kanan.
    4. Lateral decubitus -> dilakukan pada keadaan tertentu, bila klinis diduga ada cairan bebas dalam cavum pleura, tetapi tidak terlihat pada PA dan lateral.
    5. Apikal (Lordotic) -> hanya dibuat bila pada foto PA menunjukkan kemungkinan adanya kelainan pada daerah apex kedua paru. ketika sulit menginterpretasikan suatu lesi di apex.
    6. Oblique costae -> kelainan pada costae (pembengkakan lokal) atau bila terdapat nyeri lokal pada dada yang tidak bisa diterangkan sebabnya.
    7. Ekspirasi -> foto PA atau AP dalam keadaan penuh, melihat pneumothorax atau benda asing yang terinhalasi.
    10 kriteria thorax :
    1. seluruh lap paru tampak/tercover
    2. batas atas apex paru tampak (tidak terpotong)
    3. batas bawah kedua sinus prenico costalis tidak terpotong
    4. kedua sterno clavicular joint tampak simetris kanan kiri
    5. lapangan pulmo terbebas dari gambaran os. scapula
    6. Inspirasi penuh ditunjukkan dengan terlihatnya costae 9-10 posterior
    7. faktor eksposi cukup ditunjukkan dengan terlihatnya CV Thorakal 1-4
    8. tampak carina (percabangan bronkus) setinggi CV Thorakal 2 atau 4
    9. tampak gambaran vaskularisasi paru
    10. diafragma terlihat naik, tampak gambaran jantung.

    No comments:

    Post a Comment

    Innalillahi bapak

      Rabu siang tgl 18 oktober  Bapak sudah nampak lemas trnyata benar bapak lagi sakit  Sorenya bapak ke kamar minta obat tpi saya abaikan krn...