Mammografi
Pengertian
Mammografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada bagian mammae (payudara) dengan menggunakan sinar-x dari kelenjar payudara untuk mendeteksi secara dini semua kelainan yang ada pada payudara bahkan sampai pada kemungkinan untuk membedakan tumor yang bersifat ganas dan tidak ganas.
Anatomi
Struktur payudara :
1. puting susu
Merupakan bagian tengah pada payudara. terdiri dari jaringan yang dapat menampung darah menjadi keras dan menegang. air suus yang mengering dapat menimbulkan kerak dan dapat merangsang kulit dan menimbulkan eczema. kerusakan puting susu dapat menimbulkan peradangan sehingga harus dijaga kebersihannya.
2. Areola
Daerah yang berwarna cokelat atau meraj muda di sekitas puting susu. perubahan warna areola dapat menentukan kemungkinan kehamilan tua dan perubahan-perubahan yang dipengaruhi hormon.
3. Kolostrum
Merupakan cairan kental yang berwarna kekuning-kuningan dan mengandung gizi serta antibodi. terdapat dalam payudara pada saat dua hari pertama nifas dan hamil. selain itu kolostrum juga banyak mengandung protein dan garam.
4. Air susu ekstra
setelah menyusui, payudara harus segera dikosongkan dengan cara memijat untuk mengeluarkan air susu yang masih tertinggal. hal ini dikarenakan air susu yang tertinggal mengakibatkan penyumbatan duktus laktiferus.
5. Jaringan-jaringan
Terdapat banyak jaringan pada payudara antara lain jaringan payudara, jaringan ikat, dan jaringan lemak. pada radiograf jaringan lemak akan memberi gambaran opaq.
Patologi :
1. Kelainan kongenital
- Polymastia (jumlah yang berlebih), ditemukan payudara yang lebih dari sepasang, atau puting susu yang lebih dari sepasang.
- Accesoris (jaringan payudara tambahan), kelainan berupa payudara yang menonjol dari asalnya menuju ke garis depan axilla.
- Infersi konginetal puting susu, banyak terjadi pada wanita yang memiliki payudara besar dna menggantung, penyebabnya karena duktus tidak dapat mengikuti pertumbuhan payudara, namun dapat hilang waktu hamil.
- Matitis akut dan abses payudara, seirng ditemukan pada masa laktasi. pada permulaan masa laktasi sering terjadi fisura pada puting susu yang kadang didahului aczama atau penyakit kulit lain dan sering terjadi infeksi bakteri.
- Ektasi duktus payudara (comedonastitis, plasmacell mastitis), terjadi akibat penyumbatan sekret dalam duktus sehingga terjadi radang infra duktus dan periduktus.
- Saat menstruasi
- Saat menyusui
- Pada wanita yang memakai silikon karena pada silikon nomor atomnya sangat tinggi, dan atom yang tinggi mengakibatkan gambaran opaq sehingga tidka menampakkan parenkim/serabut-serabut pada payudara.
- untuk memperlihatkan struktur jaringan payudara dengan jelas dilihat dari pandangan superior inferior.
- Posisi pasien : duduk diatas kursi atau dapat juga berdiri.
- Posisi obyek : mammae diletakkan diatas kaset
- film diatur horizontal
- tangan sebelah mammae yang difoto menekan kaset ke arah dalam (posterior), tangan lain di belakang tubuh.
- sebaiknya dengan sistem kompresi (mengurangi ketebalan mammae agar rata dan tipis)
- kepala menoreh ke arah yang berlawanan
- CR : vertikal tegak lurus film
- CP : pertengahan mammae
- FFD : 35-40 cm
- Kriteria radiograf : tampak semua jaringan payudara termasuk pada bagian sentral, sebareola, dan bagian tengah dari payudara (terkadang otot-otot dada masuk dalam gambaran).
- Untuk memperlihatkan jaringan payudara terutama daerah lateral.
- Posisi pasien : tidur atau berdiri miring, sedikit obliq ke posterior
- bagian mammae yang difoto terletak didekat kaset
- Posisi obyek : mammae diletakkan di atas kaset dengan posisi horizontal
- lengan posisi yang difoto diletakkan di atas sebagai ganjal kepala
- lengan lain menarik mammae yang tidak difoto ke arah medio lateral agar tidak superposisi dengan lobus lain
- CR : tegak lurus mammae arah medio lateral
- CP : pertengahan mammae
- FFD : sedekat mungkin (conus menempel mammae) bila perlu kontak.
- Kriteria radiograf : tampak jaringan payudara dari arah masuk daerah axilla dan otot-otot dada.
- Untuk melihat penyebaran tumor pada kelenjar aksila
- Posisi pasien : erect
- Posisi obyek : dari posisi AP tubuh yang tidak difoto dirotasikan posterior 15-30 derajat sehingga sedikit oblique
- obyek diatur ditengah film
- film vertikal pada tepi posterior
- batas atas film pada costae 11-12
- lengan sisi yang difoto diangkat ke atas dan fleksi dengan tangan di belakang kepala, lengan yang tidak difoto di samping tubuh.
- CR : horizontal/tegak lurus
- CP : 5 cm di bawah aksila
- FFD : 35-40 cm
No comments:
Post a Comment